Keseimbangan IS- LM dengan
Pendekatan Ekonomi Islam
Makalah
Disusun Guna Memenuhi
Tugas Makalah : Ekonomi Makro Islam
DosenPengampu : Sokhikhatul Mawadah, M.E.I
Disusun oleh :
Alfi Noer Hidayah
(1324114126)
Annisa Suci Ningrum (132411128)
Ratih Dwi Antari (132411131)
Ahmad Arief Widodo (132411141)
Abdul Wahid Arrahman (1324114143)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI
WALISONGO
SEMARANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Perekonomian
menjadi suatu tolak ukur kesejahteraan dari suatu Negara, karena ekonomi
merupakan kegiatan yang selalu dikerjakan oleh setiap manusia di dunia
ini.Faktor-faktor yang menjadi penentu perkembangan perekonomian harus
diperhatikan, karena dari faktor-faktor ekonomi itulah tercipta roda
perekonomian, antara faktor yang satu dengan yang lainnya saling
berkesinambungan. Jadi harus terdapat keseimbangan antara satu sama lain agar
perekonomian itu terus berjalan dan dapat mengantarkan suatu Negara tersebut
menjadi makmur dan sejahtera.Makro Ekonomi adalah studi tentang perekonomian
secara menyeluruh termasuk pertumbuhan pendapatan, perubahan harga, dan tingkat
pengangguran. Teori ekonomi makro menganalisis keseluruhan kegitan
perekonomian, bersifat global dan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang
dilakukan oleh unit-unit kecil dalam peerekonomian. Data ekonomi merupakan
sumber informasi yang sistematik dan objektif dari hasil survai yang disajikan
secara reguler oleh lembaga atau pemerintah.Keseimbangan pasar digambarkan
dengan kurva demand dari individu yang berpotongan dengan kurva supply dari
individu lain.Untuk lebih jelasnya mengenai mengenai keseimbangan Pasar barang
dan pasar uang akan kami uraikan dalam makalah ini sebagai berikut:
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Keseimbangan pasar barang dan kurva IS
?
2. Bagaiaman Keseimbangan pasar uang dan kurva LM ?
3. Bagaiamana Keseimbangan umum pasar barang dan
pasar barang ?
4. Apa saja Faktor-faktor yang mempengaruhi kurva
IS-LM ?
5. BagaimanaKurva IS-LM untuk perekonomian terbuka ?
6. Dampak kebijakan pada keseimbangan IS-LM
7. Pasar barang dalam perspektif Islam
8. Bagaiaman Permintaan uang dalam perspektif Islam
?
A.
Keseimbangan pasar barang dan kurva IS
a.
Kurva
yang menunjukkan I = S
Keseimbangan pasar barang digambarkan oleh kurva IS. Sesuai namanya
, kurva IS menunjukkan I = S, di mana :
I adalah investasi
S adalah saving
Pendapatan yang di
terima dapat digunakan sebagian untuk konsumsi, dan sebagian lagi untuk
disimpan.
Y = C + S, di mana :
Y adalah
pendapatan
C adalah konsumsi
S adalah simpanan
Bila diasumsikan
seluruh simpanan tersebut digunakan untuk investasi, maka :
S = I
Y = C
+ I
Keseimbangan S = I
ini digambarkan oleh kurva ber-lope positif dengan sudut kemiringan 45derajat.
Bila S = 10, maka I = 10, bila S = 50 maka I = 50.
45
b.
Kurva
yang Menunjukkan Hubungan Investasi dengan Tingkat Bunga
Hubungan antara Investasi (I) dengan tingkat bunga (i),
dilatarbelakangi oleh praktik yang lazim dilakukan yaitu meminjam kredit dari
bank konvensional untuk melakukan investasi. Semakin tinggi bunga semakin
sedikit jumlah kredit yang mau dipinjam oleh masyarakat dari bank konvensional
berarti semakin sedikit investasi yang terjadi.[1]
i
I
i kredit mahal permintaan kredit investasi
Hubungan negatif ini secara grafis di gambarkan seperti pada gambar
di atas.
c.
Kurva
yang Menunjukkan Hubungan Tabungan dengan Pendapatan
Hubungan antara tabungan
(S) dengan pendapatan (Y), di latarbelakangi oleh kecenderungan orang untuk
menggunakan sebagian pendapatannya untuk ditabung dan sebagian lain untuk
keperluan konsumsi. Kecenderungan untuk menabung sebagian pendapatannya disebut
marginal propensity to save (mps), dan kecenderungan menggunakannya
untuk keperluan konsumsi di sebut marginal propensity to consime (mpc).
Y = C + S
Y = (mpc x Y) + (mps x Y)
Dalam notasi lain ditulis :
Y = cY + sY, di mana :
C = cY, dan S = sY
Semakin kaya orang, semakin banyak
tabungannya. Semakin miskin orang, semakin kecil tabungannya. MPC dan MPS
sendiri relatif stabil dari waktu ke waktu karena merupakan kebiasaan orang
atau pola perilaku orang dalam menggunakan pendapatannya.
Y S
Secara grafis
hubungan positif ini di gambarkan sebagai berikut:
S
Y
d.
Pembentukan
Kurva IS
Kurva IS
dibentuk dengan menggabungkan ketiga kurva di atas. Secara grafis, penggabungan
ini digambarkan dengan empat kuadran, di mana :
Kuadran 1
adalah kurva I dengan i
Kuadran 2
adalah I = S
Kuadran 3
adalah kurva S dengan Y
Kuadran 4
adalah kurva LM yang merupakan hasil dari penggabungan kuadran 1,2 dan 3.
i
Kuadran 1
Kuadran 4
I
Y
Kuadran 2 Kuadran
3
S
Kuadran 1 :
Untuk kepentingan
penggabungan ketiga kurva, maka dalam kuadran I kita sedikit memodifikasi
tampilan dari kurva sebelumnya dengan memutar sumbu horizontal ke arah kanan.
i i
I I
Kuadran 2 :
Kuadran 2 juga kita
modifikasi tampilannya dengan memutar sumbu horizontal ke arah kanan, dan
memutar sumbu vertical ke arah bawah.
S I
45
45 I S
Kuadran 3 :
Kuadran 3 juga kita
putar sumbu vertikalnya menjadi ke arah bawah.
S Y
Y
S
Kuadran 4 :
Kurva IS di kuadran 4 diturunkan
dari tiga kuadran lain. Ambillah satu titik di kurva pada kuadran 1, kemudian
tariklah garis lurus ke kuadran 2 sampai menyentuh kurvanya, kemudin tarik
garis lurus ke kanan sampai menyentuh kurva pada kuadran 3, kemudian tarik
garis lurus ke atas. Dari titik pertama yang diambil pada kurva di kuadran 1,
tarik pula garis lurus ke kanan. Perpotongan antara garis lurus yang ditarik
dari kuadran 3, merupakan titik pertama pada kuadran 4.
Kuadran 1 Kuadran
4
Kuadran 2 45 Kuadran 3
Lakukan cara yang
sama dengan mengambil titik kedua dari kurva pada kuadran 1, maka akan di dapat
titik kedua pada keadran 4. Hubungkan kedua titik tersebut, maka kita akan
mendapatkan kurva IS.
B.
Keseimbangan Pasar Uang dan Kurva LM
a.
Kurva
yang menunjukkan L = M
Keseimbangan pasar uang digambarkan oleh kurva LM. Sesuai namanya,
kurva LM menunjukkan L = M, di mana :
L, adalah jumlah likuiditas (uang) dalam perekonomian yang
diedarkan oleh bank sentral
M, adalah jumlah uang (money) yang ingin dipegang masyarakat
Dalam notasi lain dituliskan
Ms = Md, di mana :
Ms, adalah money
supply/ penawaran uang oleh bank sentral.
Md, adalah money
demand/ permintaam uang oleh masyarakat
Permintaan uang berdasarkan motifnya dapat dibedakan menjadi tiga
yaitu :
1.
Permintaan
uang untuk melakukan transaksi, disebut Md (tr);
2.
Permintaan
uang untuk spekulasi, disebut Md (sp):
3.
Permintaan
uang untuk berjaga-jaga (precautionary), disebut Md (pr).
Sehingga dapat dirumuskan :
Md = Md (tr) + Md
(sp) + Md (pr)
Untuk kemudahan bagi pemula, permintaan uang untuk berjaga-jaga
sementara kita abaikan dulu, sehingga rumusnya :
Md = Md (tr) + Md
(sp)
Oleh karena Ms = Ms, maka dapat ditulis pula :
Ms = Md = Md (tr)
+ Md (sp)
Patut diingat bahwa jumlah uang Ms maupun Md belum menggambarkan
daya beli uang tersebut karena belum diketahui harga-harga umum yang berlaku.
Seorang dengan gaji Rp 10 juta sebulan belum dapat serta merta dikatakan tinggi
atau rendah gajinya. Bila ia tinggal di desa dengan gaji Rp 10 juta dan biaya
hidup sebulan di desa X adalah Rp 1 juta, maka gajinya tergolong tinggi. Namun
bila ia hidup di kota Y dengan gaji Rp 10 juta dan biaya hidup sebulan di kota
itu adalah Rp 8 juta, maka gajinya tergolong kecil. Oleh karena itu untuk
menggambarkan daya beli uang maka nilai nominal. Ms dan Md harus dibagi dengan
harga sehingga menunjukkan money supply(Ms/P) dan real money demand(Md/P).[2]
Ms/P = Md/P = [Md
(tr) / P] + [Md (sp) / P]
Keseimbangan Ms = Md ini digambarkan oleh kurva dengan sudut sama
kaki 45 derajat. Katakanlah Ms/P = Rp 100. Bila seluruhnya digunakan untuk
transaksi maka di dapat titik pada sumbu vertikal, di mana Md (tr) = Rp 100,
dan Md (sp) = Rp 0.
Ms/P = Md(tr)/P +
Md (sp)/P
100 = 100 + 0
Bila seluruhnya digunakan untuk spekulasi maka didapat titik pada
sumbu horizontal, di mana Md (tr) = Rp 0, dan Md (sp) = Rp 100.
Ms/P = Md(tr)/P +
Md(sp)/P
100 = 0 + 100
Mdtr/P 100
450 Ms/
P
100 Mdsp/P
Penambahan uang beredar oleh bank sentral akan menggeser kurva ke
arah atas secara paralel. Hal ini disebut ekspansi moneter. Kebalikannya
disebut kontraksi moneter, di mana kurva bergeser secara paralel kea rah bawah.[3]
180 Mdtr/ P 100
100
Ekspansi Moneter Ms/P = 120
80
Mdsp/P
80 100 180
Kontraksi Moneter Ms/P = 80
b.
Kurva
yang Menunjukkan Hubungan Uang dan Tingkat Bunga
Semakin kaya orang, maka semakin besar pula keinginannya memegang
uang untuk melakukan transaksi. Sebaliknya, semakin miskin orang, semakin kecil
jumlah uang yang ingin di pegangnya. Hubungan yang positif ini dikenal sebagai
teori cambridge akan permintaan uang :
Md (tr) = kY
Money demanded merupakan porsi
tertentu dari kekayaannya. Bila Y besar maka Md (tr) besar, bila Y kecil maka
Md (tr) kecil.
Y Md (tr)/P
Porsi itu sendiri disimbolkan dengan ‘k’ yang relatif stabil dari
waktu ke waktu. Perubahan teknologi dapat mengubah ‘k’, misalnya dengan adanya
ATM, maka jumlah uang yang dipegang dalam saku berkurang dibandingkan bila
tidak ada ATM, karena bila memerlukan uang ia dapat menarik dari ATM. Bila
kemudian kartu debit telah diterima luas, maka jumlah uang yang dipegang dalam
saku semakin berkurang karena transaksi dapat di lakukan tanpa fisik uang.
Hubungan antara uang dan kekayaan ini digambarkan dengan grafik
berikut. Kemiringan slope kurva ditentukan oleh besaran ‘k’.
Mdtr/P
Y
c.
Kurva
yang Menunjukkan Hubungan Uang dan Tingkat Bunga
Semakin tinggi bunga, semakin orang tertarik menyimpan uangnya
dalam deposito di bank konvensional. Dalam konteks lain, semakin tinggi bunga
obligasi semakin orang tertarik membeli obligasi, konvensional. Bila orang
menigkatkan simpanan uangnya dalam bentuk deposito di bank konvensional atau
membeli obligasi konvensional, maka semakin sedikit uang yang tersedia baginya untuk
melakukan spekulasi berjual-beli saham di pasar saham.[4]
i beli obligasi
atau simpan deposito Md (sp)
/P
Hubungan negatif ini digambarkan secara grafis sebagai berikut :
i
Mdsp/P
d.
Pembentukan
Kurva LM
Kurva LM dibentuk menggabungkan
ketiga kurva di atas. Secara grafis, penggabungan ini digambarkan dengan empat
kuadran, di mana :
Kuadran 1 adalah kurva Md (sp) /P dengan i
Kuadran 2 adalah kurva L = M
Kuadran 3 adalah kurva Md (tr)/P dengan Y
Kuadran 4 adalah kurva LM yang merupakan hasil dari penggabungan
kuadran 1,2, dan 3.
i
Kuadran
1 Kuadran
4
Mdsp/P Y
450
Kuadaran 2 Kuadran
3
Mdtr/P
Kuadran
1 :
Untuk kepentingan penggabungan ketiga kurva, maka dalam kuadran 1 kita
sedikit memodifikasi tampilan dari kurva sebelumnya dengan memutar sumbu
horizontal yang tadinya kea rah kanan dari sumbu nol, menjadi kearah kiri.
i i
Mdsp/P Mdsp/P
Kuadran
2 :
Untuk kepentingan yang sama, tampilan kurva juga dimodifikasi
dengan memutar sumbu horizontal ke arah kanan, dan sumbu vertical ke arah
bawah.
Mdtr/P Mdsp/P
450
450 Mdsp/P
Mdtr/P
Kuadran 3 :
Tampilan kuadran 3 juda didapat dengan memodikasikan kurva aslinya.
Sumbu vertical diputar ke arah bawah.
Mdtr/P Y
Y
Mdtr/P
Kuadran 4 :
Kurva LM di kuadran 4 diturunkan dari tiga kuadran lain. Ambillah
satu titik di kurva pada kuadran 1, kemudian tariklah garis lurus ke kuadran 2
sampai menyentuh kurvanya, kemudian tarik garis lurus ke kanan sampai menyentuh
kurva pada kuadran 3, kemudian tarik
garis lurus ke atas. Dari titik pertama yang diambil pada kurva di kuadran 1,
tarik pula garis lurus ke kanan. Perpotongan antara garis lurus yang ditarik
dari kuadran 1 dan garis lurus yang ditarik dari kuadran 3, merupakan titik
pertama pada kuadran 4.
Lakukan cara yang sama dengan mengambil titik kedua dari kurva pada
kuadran 1, maka akan didapat titik kedua pada kuadran 4. Hubungkan kedua titik
tersebut, kita akan mendapatkan kurva LM.
i
Kuadran
1 Kuadran
4
Mdsp/P Y
450
Kuadaran 2 Kuadran
3
Mdtr/P
C. Keseimbangan
Umum Pasar Barang dan Pasar Uang
Keseimbangan
umum (general equilibrium) atau
disebut juga keseimbangan simultan (simultaneous
equilibrium) antara pasar barang dan pasar uang terjadi pada perpotongan
kurva IS dan LM. Dengan perkataan lain, agar keseimbangan simutan pasar barag
dan paar uang terjadi, maka syaratnya adalah;
IS
= LM
Dengan
fungsi IS seperti ditunjukkan oleh persaman tersebut dan persamaan fungsi LM ,
apabila disubtitusikan pada syarat keseimbangan tersebut diatas, maka akan
diperoleh persamaan tingkat pendapatan (Y) atau tingkat bunga (i) kseimbangan
simultan.
Tingkat bunga (i)
(I) LM
ESG
(II) ESM (IV)
Ie EDG ESG
ESM (III) EDM
EDG
EDM IS
Ye Output (Y)
Gambar: keseimbangan simultan pasar
barang dan pasar uang.
Dari gambar diatas dapat dilihat
bagaimana kurva IS dan LM itu menentukan keseimimbangan umum, dimana
keseimbangan umum terjadi hanya apabila sector riil (pasar barang) dan sector
moneter (pasar uang) berada dalam keadaan keseimbangan pada tingkat pendapatan
dan tingkat bunga yang sama. Pada gambar diatas, hanya pada tingkat pendapatan Ye dan
tingkat bunga Ie, pasar barang dan pasar uang, beraa dalam keadaan
secara simultan. Pada titik A, dan B, hanya pasar barang yang berada dalam
keseimbangan, dan pada titik C, dan D, hanya pasar uang saja yang berada dalam
keseimbangan. Pada titik E terjadi keseimbangan simultan antara pasar barang
dan pasar uang (IS = LM).
Di luar kurva IS dan LM tidak
terjadi kesembangan, baik disektor riil maupun sektor moneter. Pada titik
disebelah kiri kurva LM terdapat kelebihan penawaran uang (excess supply of money, ESM) dan pada titik-titik disebelah
kanannya terdapat kelebihan permintaan uang (excess demand for money, EDM). Sebaliknya, pada titik-titik
disebelah kiri kurva IS terdapat kelebihan permintaan akan barang-barang dan
jasa-jasa (excess demand for goods and
services, EDG). Dan disebelah knan kurva IS terdapar kelebihan penawaran barang-barang
dan jasa-jasa (excess supply of goods and
services, ESG).[5]
Bagaimana pengaruh dari kelebihan
permintaan (excess demand) ataupun
kelebihan penawaran (excess supply),
baik yang terdapat dipasar barang maupun pasar uang terdapat perubahan pendapatapan
dan tingkat bunga, dapat disimak melalui tabel berikut:
Tabel:
ketidakseimbangan dan penyesuaian
Pasar Barang
|
Pasar Uang
|
|||
Kuadran
|
Disekiulibrium
|
Penyesuaian:
Output (Y)
|
Disekuilibrium
|
Penyesuaian:
Tingkat Bunga (i)
|
I
|
ESG
|
Turun
|
ESM
|
Turun
|
II
|
EDG
|
Naik
|
ESM
|
Turun
|
III
|
EDG
|
Naik
|
EDM
|
Naik
|
IV
|
ESG
|
Turun
|
EDM
|
Naik
|
D.
Faktor
– Faktor yang Mempengaruhi Kurva IS - LM
Faktor - faktor yang mempengaruhi
kurva IS, yaitu sebagai berikut:
1.
Bilangan
pengganda (multiplier)
Besarnya
kecilnya pengganda mempengaruhi, baik intercept
maupun slope dari fungsi IS. Semakin
besar pengganda, maka intercept dan slope kurva IS semakin besar pula.
Sedangkan besar kecilnya pengganda itu sendiri dipengaruhi oleh kecenderungan
mengkonsumsi marjinal (MPC) atau b dan elastisitas investasi terhadap
pendapatan (f).
2.
Kepekaan
investasi terhadap perubahan dalam tingkat bunga (interest elasticity of investment).
Semakin peka (sensitive) investasi terhadap perubahan
dalam tingkat bunga, maka slope kurva
IS akan semakin curam (steeper),
sedangkan intercept-nya adalah tetap
atau tidak berubah. Sebaliknya, semakin tidak sensitif (insensitive) investasi terhadap perubahan dalam tingkat bunga, maka
slope kurva IS akan semakin datar (flatter). Jadi, elastisitas investasi
terhadap tingkat bunga hanya mempengaruhi kemiringan (slope) kurva IS, sementara intercept-nya
tetap, yang berarti pula tidak akan menyebabkan kurva IS tersebut bergeser.
3.
Kebijakan
pemerintah (fiscal
policy).
Perubahan
didalam peubah kebijakan fiskal seperti pengeluaran pemerintah (G) dan pajak
(T) akan mempengaruhi intercept kurva
IS, tetapi tidak berpengaruh terhadap slope
kurva IS. Dengan perkataan lain, perubahan dalam peubah kebijakan fiskal (G dan
T) hanya akan menyebabkan kurva IS bergeser dengan kemiringan (slope) tetap. Kebijakan fiskal
sebenarnya dapat pula mempengaruhi kemiringan kurva IS, kalau pajak yang
dipungut pemerintah adalah pajak pendapatan (incuded tax), dimana tarif pajak (tax rate) akan mempengaruhi pengganda (multiplier), dan selanjutnya pengganda akan mempengaruhi, baik intercept maupun slope kurva IS yang bersangkutan.[6]
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Kurva LM
Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi kurva LM sebagai berikut:
1.
Jumlah
uang beredar (money
supply).
Kalau jumlah
uang beredar (Ms) bertambah, kurva LM akan bergeser kekanan,
sebaliknya apabila jumlah uang beredar (Ms) berkurang kurva LM akan
bergeser kekiri.
2.
Permintaan
uang
(money demand)
Apabila
permintaan uang (Md) mengalami kenaikan, maka kurva LM akan bergeser
kekiri, sebaliknya apabila permintaan uang (Md) turun, kurva LM akan
bergeser ke kanan.
3.
Elastisitas
permintaan uang untuk spekulasi terhadap perubahan tingkat bunga
(interest elasticity of speculative
demand for money)
Semakin elastis
permintaan uang terhadap perubahan tingkat bunga maka kurva LM akan semakin
datar (flatter), sebaliknya semakin
inelastis permintaan uang terhadap tingkat bunga, kurva LM semakin tegak (steeper).
4.
Elastisitas
permintaan uang untuk transaksi terhadap tingkat pendapatan.
Elastisitas
permintaan uang untuk transaksi terhadap perubahan tingkat pendapatan ini
mempengaruhi, baik intercept maupun slope dari kurva LM.[7]
Adapun
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kurva IS dan LM sebagaimana telah dikemukakan
sebelumnya, dan dampaknya terhadap pendapatan dan tingkat bunga, dapat
dirangkum sebagai berikut:
Faktor dan perubahan
|
Respons
|
Alasan
|
Konsumsi (C) ↑
|
Y↑ i↑
|
C↑ → AD↑ → IS bergeser ke kanan
|
Investasi (I) ↑
|
Y↑ i↑
|
I↑ → AD↑→ IS bergeser ke kanan
|
Pengeluaran pemerintah (G) ↑
|
Y↑ i↑
|
G↑→ AD↑→ IS bergeser ke kanan
|
Pajak (T) ↑
|
Y↓ i↓
|
T↑→ C↓→ AD↓→ IS bergeser ke kiri
|
Jumlah uang beredar (Ms) ↑
|
Y↑ i↓
|
Ms↑→ i↓→ LM bergeser ke kanan
|
Permintaan uang (Md) ↑
|
Y↓ i↑
|
Md↑→ i↑→ LM bergeser ke kiri
|
E. ANALISIS IS-LM UNTUK PEREKONOMIAN TERBUKA
1.
BOP yang seimbang
BOP seimbang/ekuilibrium, jika pos-pos
dibawah garis secara keseluruhan bersaldo nol.
Pos-pos dasar BOP:
1. Perdagangan
(ekspor-impor)
2. Pendapatan modal
3. Transaksi unilateral
(Hadiah/gift, bantuan/aids, dan unilateral transfer/transfer sepihak).
4. Penanaman modal
langsung
5. Hutang-piutang
jangka panjang
6. Hutang-piutang
jangka pendek
7. Sektor moneter
Transaksi dagang:
Visible trade
a. Capital inflows.
Penduduk Indonesia mengekspor barang ke LN, transaksi kredit di pos “visible
trade”.
b. Capital ouflows.
Penduduk Indonesia mengimpor barang dari LN, transaksi debit di pos “visible
trade”.
Invisible trade
a. Capital inflows.
Penduduk Indonesia memberikan jasa ke LN (Garuda Indonesia mengangkut wistawan
asing), transaksi kredit di pos “visible trade”.
b. Capital ouflows.
Penduduk Indonesia menggunakan jasa dari LN, transaksi debit di pos “visible
trade”.
Transaksi unilateral:
a.
Penduduk Indonesia menerima hadiah dari
penduduk jepang, gift didebit
b.
Indonesia menerima bantuan obat-obatan
dari pemerintah jepang, aids didebit
c.
Saldo bank pemerintah Indonesia di Jepang
bertambah sebagai pembayaran pemerintah jepang yang merampas harta Indonesia
masa perang, bank deposits didebit.
Berdasarkan
transaksi tersebut , Indonesia menerima barang yang seharusnya melakukan
pembayaran seperti dalam transaksi impor barang. Namun dalam kenyataan tidak
ada kewajiban untuk melakukan pembayaran, sehingga untuk menghilangkan
kewajiban tersebut, maka pos gift, aids dan unilateral dikreditkan.
Pendapatan modal:
a. Capital inflows.
Penduduk Indonesia menerima bunga, dividen, keuntungan, dan laba ditahan dari
perusahaannya di LN, maka transaksi ini dikredit pada pos “investment account”
b. Capital
ouflows. Penduduk LN menerima bunga,
dividen, keuntungan, dan laba ditahan
dari perusahaannya di Indonesia, maka transaksi ini didebit pada pos
“investment account”
Transaksi penanaman
modal langsung:
c. Capital inflows.
Penduduk LN mendirikan perusahaan di Indonesia, membeli saham perusahaan yang
ada Indonesia, transaksi kredit di pos
“direct investment”.
d. Capital ouflows.
Penduduk Indonesia mendirikan perusahaan di LN, membeli saham perusahaan yang
ada di LN, transaksi debit di pos “direct investment”.
Transaksi hutang
jangka panjang:
a. Capital inflows.
Penduduk LN mendirikan perusahaan di Indonesia, membeli saham/obigasi yang
dimiliki oleh penduduk Indonesia walaupun saham atau obligasi tersebut
diterbitkan oleh perusahaan Indonesia atau perusahaan LN, penduduk Indonesia
menerima pelunasan/pembayaran dana yang telah dipinjamkan ke penduduk LN, dan penduduk Indonesia menerima pinjaman dari
LN, maka transaksi kredit di pos “long term loan”.
b. Capital ouflows.
Penduduk indonesia mendirikan perusahaan di LN, penduduk Indonesia membeli
saham/obigasi yang dimiliki oleh penduduk LN walaupun saham atau obligasi
tersebut diterbitkan oleh perusahaan Indonesia atau perusahaan LN, penduduk
Indonesia melunasi/membayar pinjaman ke penduduk LN, dan penduduk Indonesia memberikan pinjaman ke
LN, maka transaksi kredit di pos “long term loan”.
Transaksi hutang
jangka pendek:
a. Capital inflows.
Penduduk LN berinvestasi/membeli surat-surat berharga jangka pendek di
Indonesia dan penduduk Indonesia menjual surat-surat berhaga yang diterbitkan
oleh penduduk LN, maka transaksi kredit di pos “short term capital”.
b. Capital ouflows.
Penduduk LN menjual surat-surat berharga jangka pendek di Indonesia dan penduduk Indonesia membeli surat-surat
berharga jk pendek di LN, maka transaksi debit di pos “short term capital”.
Sektor Moneter:
Sektor moneter ini
meliputi:
a.
Bank sentral yang mencakup:
· Hubugan dengan IMF
· Kewajiban-kewajiban
jangka pendek (transaksi swap)
· Mutasi cadangan
devisa (mencatat penerimaan dan penggunaan valas)
· Mutasi cadangan emas
moneter
b.
Bank-bank devisa:
· Kewajiban-kewajiban
jangka pendek (transaksi swap)
· Mutasi cadangan
devisa (mencatat penerimaan dan penggunaan valas)
Transaksi di pos sector moneter merupakan transaksi
pembayaran yang tercatat pada pos ”current account” dan pos “investment
account”. Bank sentral dan bank devias swasta mencatat sebagai
transaksi debit, jika menerima valas dari LN dan Bank sentral dan bank devias
swasta mencatat sebagai transaksi debit, jika menggunakan valas ke LN.
Mutasi cadangan emas
moneter:
Jika emas moneter
mengalir ke LN (gold outflow), pos ini dikredit dan Jika emas moneter mengalir
ke DN (gold inflow), pos ini didebit.
BOP manjadi
seimbang, jika salah satu syarat berikut ini dipenuhi:
A.
CADebit -
CAKredit = IAKredit – IADebit
SaldoCADebit = SaldoIAKredit
BOP seimbang dengan
aliran modal masuk
B.
CAKredit
- CADebit = IADebit – IAKredit
SaldoCAKredit = SaldoIADebit
|
BOP seimbang dengan
aliran modal keluar.
2.
Kurva Ekuilibrium
Neraca Pembayaran
Ekuilibrium Neraca Pembayaran:
kurva dengan pendapatan nasional (Y) pada berbagai i dalam kondisi ekuilibrium
neraca pembayaran. Kurva saldo Current Account:
· Pada saat Y=0,
export sebesar tertentu = X, Impor=M, X>M=0a berarti CA bersaldo +(kredit).
· Pada saat Y=Y1, export
(X) = Impor (M) berarti CA bersaldo 0
Kurva Ekuilibrium
Neraca Pembayaran dapat diturunkan sebagai berikut:
|
|||
Kurva ENP dibentuk
dari:
· Impor
· Ekspor
· IA (investment
account)
Semakin rendah nilai
marginal prospensity to import, maka semakin elastic kurva ENPnya.
Semakin tinggi
elatisitas kurva aliran modal terhadap perubahan tingkat bunga, maka semakin
elastic kurva ENP.
Bentuk kurva aliran
modal hipotetis yang lebih realistis:
Kurva Fb merupakan
kurva aliran modal bagi Negara berkembang dan kurva Fm untuk Negara maju.
Aliran modal yang
masuk ke suatu Negara bergantung kepada:
a. Tingkat bunga (r)
Semakin tinggi
tingkat bunga (r) dunia, maka semakin banyak penduduk suatu Negara menanamkan
dananya ke LN (transaksi debit) dan semakin menurun kredit pos investasinya
dengan asumsi tingkat bunga dalam negeri tidak berubah.
b. Kestabilan ekonomi
dan kemantapan pertumbuhan
Semakin optimis dunia usaha, semakin
kebawah kurva aliran modal.
c. Risiko (kondisi:
ekonomi, politik, dan alam)
Semakin besar risikonya, semakin keatas kurva aliran modal.
Kurva aliran modal
Negara berkembang memotong sumbu r lebih tinggi dari kurva aliran modal Negara
maju.
Kemampuan Negara
berkembang untuk investasi ke LN kecil, sehingga walaupun r turun, maka nilai
investasi ke luar negeri maksimum sebesar ODb
dan Negara maju sebesar ODm.
Semakin meningkat
tingkat bunga diDN, Negara berkembang menarik bagi investor, namun sebagai
akibat dari cepatnya penurunan debt servicing capacity Negara berkembang, maka
semakin tinggi risikonya. Hal ini menyebabkan kurva aliran modalnya terbatas
dan pada titik tertentu menuju keatas (maksimum OFb) dan Negara maju mencapai OFm setelah investasi ke LNnya berjumlah besar.
Kurva ENP untuk
Negara berkembang dan maju sebagai berikut:
3.
Penyebab
Disekuilibrium Neraca Pembayaran
1.
Kelompok unsur-unsur
pembentu kurva IS
Kurva IS menjauhi titik O menyebabkan
surplus/difisitnya BOP yang bergantung kepada bentuk kurva ENP. Penyebab
bergesernya kurva IS sebagai akibat dari:
· Meningkatnya G
· Meningkatnya T
· Menurunnya pungutan
Tx
· Menurunnya sifat
hemat masyarakat
· Bertambah optimisnya
suasana dunia usaha DN
· Meningkatnya nilai
ekspor
· Menurunnya nilai
intersep impor (Mo)
|
|||
a. Ekulibrium pada
titik Eo (perpotongan LM dan ISo). Kurva ENP juga pada titik Eo, sehingga BOP
dalam kondisi ekuilibrium. Pada saat kurva IS bergeser ke IS1, maka ekulibrium
pasar barang dan uang ada di titik E1 (dibawah kurva ENP), sehingga BP dalam
kondisi difisit.
b. Ekulibrium pada
titik Eo (perpotongan LM dan ISo). Kurva ENP juga pada titik Eo, sehingga BOP
dalam kondisi ekuilibrium. Pada saat kurva IS bergeser ke IS1, maka ekulibrium
pasar barang dan uang ada di titik E1 (diatas kurva ENP), sehingga BP dalam
kondisi surplus.
c. Ekulibrium pada
titik Eo (perpotongan LM dan ISo). Kurva ENP juga pada titik Eo, sehingga BOP
dalam kondisi ekuilibrium. Pada saat kurva IS bergeser ke IS1, maka ekulibrium
pasar barang dan uang ada di titik diatas kurva ENP, sehingga BP dalam kondisi
surplus. Pada saat kurva IS bergeser ke IS2, maka ekulibrium pasar barang dan
uang ada di titik dibawah kurva ENP, sehingga BP dalam kondisi difisit.
2.
Kelompok unsur-unsur
pembentu kurva LM
a. Bertambahnya LM
(jumlah uang yang beredar) menyebabkan ekuilibrium pada titik Eo (ENP, IS, dan
LM) berubah ke titik dibawah kurva ENP, sehingga BOP dalam kondisi difisit.
b. Berkurangnya LM
(jumlah uang yang beredar) menyebabkan ekuilibrium pada titik Eo (ENP, IS, dan
LM) berubah ke titik diatas kurva ENP, sehingga BOP dalam kondisi surplus.
F.
Dampak Kebijakan
Pada Keseimbangan IS-LM
Jika
pemerintah menerapkan kebijakan fiscal (T, G) maka perubahan ini hanaya akan
mengakibatkan perubahan di kurva IS, sedangkan kurva LM relatif tetap.
Sedangkan jika bank sentral menerapka kebijakan moneter, maka hal ini hanya
akan mempengaruhi kurva LM, sedangkan kurva IS tetap. Jika pemerintah menerapka kebijakan campuran, yaitu kebijakan
fiskal dan moneter maka akan terjadi pergeseran kurva IS maupun LM.[8]
a.
Kebijakan Fiskal
Perubahan
pengeluaran pemerintah dapat ditinjau dari dua perspektif, yaitu peningkatan
pengeluaran pemerintah atau penurunan pengeluaran pemerintah, tetapi kedua –
duanya berdampak pada pergeseran kurva keseimbangan pasar barang (IS), jika
pengeluaran pemerintah mengalami
kenaikan maka kurva IS bergeser ke atas seperti :
LM
i
i’ IS’
A
i IS
Y Y’ Y,
output (income)
Bergesernya
kurva IS ke IS’ berdampak pada kenaikan tingkat suku bunga dari I menjadi I’
begitu juga income naik dari Y
menjadi Y’ dengan asumsi kurva LM tetap. Sebaliknya penurunan pengeluaran
pemerintah berdampak pada bergesernya kurva IS ke bawah dari IS ke IS’
berdampak pada penurunan tingkat suku bunga dari I menjadi I’ begitu juga income turun dari Y menjadi Y’ dengan
asumsi kurva LM tetap.
i LM
i IS
A IS’
i’
Y’ Y Y, output (income)
·
Dampak Perubahan
Pengeluaran Pemerintah terhadap Keseimbangan IS-LM
Selain
pengeluaran pemerintah (G), kebijakan fiskal dapat pula berupa perubahan
kebijakan perpajakan yang dapat juga ditinjau dalam dua perspektif, yaitu
kebijakan untuk meningkatkan penerimaan dari sektor pajak (T) atau sebaliknya
yaitu menurunkan penerimaan dari sektor pajak tetapi kedua – duanya berdampak
pada pergeseram kurva keseimbangan pasar
barang (IS), jika penerimaan dari sektor
pajak menurunkan maka kurva IS bergeser keatas seperti gambar :
i LM
i’
IS’
A
i IS
Bergesernya
kurva IS ke IS’ berdampak pada kenaikan tingkat suku bunga dari I menjadi I’
begitu juga income naik dari Y menjadi Y’ dengan asumsi kurva LM
tetap. Sebaliknya penerimaan dari sektor pajak naik berdampak pada bergesernya
kurva IS ke bawah dari IS ke IS’ berdampak pada penurunan tingkat suku bunga
dari I menjadi I’ begitu juga income turun
dari Y menjadi Y’ dengan asumsi kurva LM tetap.
i LM
i IS
A
i’ IS’
Y’ Y
b.
Kebijakan Moneter
Kebijakan
moneter biasanya terkait dengan kebijakan jumlah uang beredar atau money supply yang dilakukan oleh
otoritas moneter yang dalam hal ini bank sentral. Adanya kebijakan dalam bidang
moneter berdampak pada pergeseran kurva LM. Hal ini dapat dijelaskan dengan
menggunakan dua pendekatan yaitu : jika jumlah uang yang beredar meningkat menyebabkan
bergesernya kurva LM ke bawah dari LM ke LM’ bergesernya kurva LM ini berdampak
pada penurunan tingkat suku bunga dari I ke I’ dan meningkatnya output dari Y
menjadi Y’.
i LM
LM’
IS
i A
i’
Y Y’ Y,output(income)
(Dampak Naiknya Jumlah Uang
Beredar Terhadap Keseimbangan IS-LM)
Sebaliknya
dapat terjadi jika pemerintah mengurangi jumlah uang yang beredar, maka
menyebabkan bergesernya kurva LM ke atas dari LM ke LM’ bergesernya kurva LM
ini berdampak pada kenaikan tingkat suku bunga dari I menjadi I’ dan menurunkan
output dari Y menjadi Y’.
(Dampak Turunnya Jumlah Uang
Beredar Terhadap Keseimbangan IS-LM)
i LM’
LM
A IS
i’
i
Y’ Y Y,
output (income)
Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat dampak yang
ditimbulkan akibat adanya kebijakan fiskal dan moneter dalam tabel.[9]
Dampak Kebijakan Fiskal dan
Moneter Terhadap IS dan LM
|
Pergeseran IS
|
Pergeseran LM
|
Output
|
Suku Bunga
|
Pajak Naik
|
Kiri bawah
|
Tetap
|
Turun
|
Turun
|
Pajak Turun
|
Kanan atas
|
Tetap
|
Naik
|
Naik
|
Belanja Pemerintah Naik
|
Kanan atas
|
Tetap
|
Naik
|
Naik
|
Belanja Pemerintah Turun
|
Kiri bawah
|
Tetap
|
Turun
|
Turun
|
Uang Beredar Bertambah
|
Tetap
|
Turun
|
Naik
|
Turun
|
Uang Beredar Menurun
|
tetap
|
Naik
|
Turun
|
Naik
|
G. Permintaan Uang dalam Perspektif
Ekonomi Islam
Permintaan Uang dalam Perspektif Islam
Menurut Metwally ada dua motif utama seorang muslim dalam memegang
uang, Motivasi transaksi dan Motivasi berjaga-jaga.
Keseimbangan dipasar uang adalah sebagai berikut:
kY-h’a= M/P
|
Berdasarkan
persamaan diatas dengan analisis matematis secara sederhana dapat diturunkan
hubungan antara a dan Y ,yaitu:
A= 1/h’(kY- M/P)
|
Secara grafis
hubungan positif antara adan Y ini akan digambarkan dalam suatu kurva yang
disebut dengan kurva LAM
a LAM
Y
Meskipun kurva LM
dengan kurva LAM memeliki slope yang sama dan mengambarkan sisi yang sama yaitu
moneter, namaun menurut khan, terdapat perbedaan mendasar diantara kedua kurva
ini. Kurva ini dibangun berdasarkan motif spekulasi dalam permintaan
uang,akibat akibat yang terjadi dalam suku bunga sedangakan kurva LAM dibangun
dari permintaan uang yang berlandasan motif untuk mendapatkan profit dari
investasi dengan mempertimbangkan sifat altruistic.[10]
Kurva LAM dan Kemiringannya
Kurva LAM yang
merupakan representasi dari keseimbangan di pasar uang sebagaimana dijelaskan
diatas ,memiliki slope yang positif, dengan persamaan= 1/h’(ky-M/P)
Bentuk kurva LAM
vertikal
LAM
Y
Kurva LAM yang vertical, pada saat ini permintaan Akan uang tidak
risponsif terhadap nilai ‘a’ dan kurva ini menunjukan bahwa perekonomian masih
dalam awal pertumbuhan.[11]
Kurva LAM yang horizontal terjadi pada saat Q dalam posisi yang
tinggi.pada saat ini, nilai a mendekati atau sama dengan 1. Semakin tinggi
nilai a maka semakin datar bentuk kurva LAM. Besaran a yang tinggi, dann R
tinggi akan berakibat pada Q yang tinggi. Kurva ini menunjukan
bahwaperekonomian sudah dalamkondisiadvance.[12]
Bentuk kurva LAM
horizontal
LAM
Y
Ekuilibrium antara
Pasar Barang dan Pasar uang dalam Perekonomian Islam
Keseimbangan
antara Pasar Barang dan Pasar uang dalam Perekonomian Islam menurut khan secara
grafis direspentasikan dengan terjadinya perpotongan antara kurva IS, yang
mengambarkan keseimbangan dipasar barang dengan kurva LAM,keseimbangan dipasar
uang.perpotonagn antara kedua kurva ini menunjukkan tingkat bagi hasil atau rasio
profit sharing dengan pendapatan nasional, bedanya dengan kurva IS-LM
konvesional adalah keberadaanya yang mengantikan suku bunga (i). ilustrasi
keseimbangan ini dalam analisis grafis adalah sebagai berikut:[13]
Rasio positif (sharing)a
LM
a
IS
Yo
Jika
a naik berarti klaim pemilik dana atas dananya semakin meningkat. Hal ini
memberikan dampak negative terhadap minat pelaku bisnis untuk berinvestasi.
Sementara kurva LAM ,juga dipengaruhi oleh besaran a. jika nilai a rendah maka
orang akan lebih senang orang memegang uang dalam bentuk tunai dan
memnfaatkanya dalam kegiatan yang sifatnya altruistic. Sebaliknya jika a besar
maka masyarakat akan melakukan investasi yang lebih besar dalam sejumlah
asset-aset finaansial.
Sebaliknya
pada saat Q dan P tinggi, dan a mendekati nilai 1 ini menunjukan bahwa
perekonomian sudah mulai berjalan.pada saat ini, kebijakan moneter tidak lagi
efektif, namun sebaliknya kebijakan fiscal akan mendorong perekonomian
ketingakat yang lebih tinggi.[14]
H. Keseimbangan Pasar Barang dalam Prespektif Islam
Ada satu hal yang menjadi ciri dari pasar barang dalam sistem
ekonomi konvensional, yaitu adanya instrumen suku bunga yang menjadi faktor
penentu besaran investaasi di masyarakat. Hal ini pastinya akan bertentangan
dengan konsep perekonomian dalam islam yang jelas-jelas mengharamkan suku
bunga, karena sama dengan riba. Pernyataan ini mengacu pada definisi riba,
yaitu tambahan yang terjadi tanpa adanya aktifitas dari sektor riil. Dengan
mengacu definisi ini, sangat jelas bahwasuku bunga termasuk bagian dari riba.
Apabila tingkat bunga merupakan suatu instrumen yang dilarang, maka bagaimana
kondisi perekonomianyang terjadi khususnya di pasar barang ? Dalam islam, suku
bunga diganti dengan ekonomi bagi hasil, sehingga intensif dalam melakukan
investasi adalah besaranbagi hasil. Besaran bagi hasil yang menjadi daya tarik
bagi investor untuk melakukan investasi adalah share dari keuntungan yang
dibagi kepada investor dan kepada pengelola. Semakin besarbagian bagi hasil
yangakan diterimaoleh investor, idealnya akan meningkatkan motivasi bagi
investor untuk semakin banyak melakukan investasi. Demikian juga halnya dengan
return, semakin besar profit dalam suatu investasi, maka tingkat bagi hasil
akan semakin tinggi.
Dalam menjelasskan model IS ( kurva yang menggambarkan keseimbangan
di pasar barang ). Khan menjelaskan terlebih dahulu dari fenomena permintaan
investasidi pasar barang. Sebagaimana konvensional, investasi adalah bagian
dari komponen permintaan agregat di pasar barangselain konsumsi(C) dan belanja
pemerintah(G).
Permintaan investasi di pasar barang akan sangat dipengaruhi oleh
ketersediaan sumberdaya yang dapat mendukung kegiatan investasi, besaran
keuntungan yang akan didapatkandari usaha, ketersediaan modal dan juga adanya
bagian dari SDM yang akan memiliki kemauan dan kemampuan kewirausahaan, dengan
mempertimbangkan tingkat keuntungan dan besaran resiko tertentu. Terkait dengan
keuntungan iniakan diukur dengan menggunakan besaran standar upah minimum.
Singkatnya, ketersediaan seorang enterpreneur untuk menggeluti suatu bisnis
akan tergantung kepada besaran resiko dan keuntungan, dimana penjumlahan secara
simultan antara besaran keuntungandengan resiko kerugian minimal sama dengan
besaran upah minimum. Selain itu, untuk mendapatkan suatu tingkat keuntungan
tertentu akan ssangat dipengaruhi oleh besaran modal yang digunakan dalam
beinvestasi. Kegiatan investasi akanmenghasilkan keuntungan jika modal
investasi terus ditambah. Namun setelah investasi menghasilkan nkeuntungan maksimum,
penambahan modal investasi yang selanjutnya akan menghasilkan tingkat
keuntungan yang tidak lebih tinggi.
Secara umum, kondisi ini hanya dapat terjadi pada kondisi dimana
modal yang tersedia tidak dalam bentuk bunga, melainkan dalam bentuk bagi hasil,
mudharobah, ataupun musyarakah. Permintaan investasi secara agregat akan sangat
dipengaruhi oleh permintaan investasi di tingkat makro. Dimana besaran
investasi di tingkat makro ini akan sanngar dipengaruhi oleh ekspektasi
keuntungan dan bagi hassil yang di klaim oleh pemilik dana.
PENUTUP
KESIMPULAN
Kurva
IS ialah kurva yang menunjukkan keseimbangan antara pendapatan nasional dan tingkat
bunga di pasar barang. Untuk model perekonomian sederhana (dua sektor), persamaan
kurva IS dapatdbentuk dengan menyamakan investasi (I) terhadap persamaan tabungan
( S ).
Kurva
LM ialah kurva yang menunjukkan keseimbangan
antara pendapatan nasional dan tingkat bunga di pasar uang. Persamaan kurva LM
dapat dibentuk dengan menyamakan persamaan permintaan akan uang ( L) terhadap persamaan
penewaran uang ( M).
Pergeseran
fungsi investasi dan fungsi tabungan akan mengakibatkan pergeseran kurva IS.
Kenaikan biaya atas aset yang kurang produktif (menganggur) akan menyebabkan meningkatnya
permintaan investasi dan sepanjang tidak ada perubahan fungsi tabungan, akan mengakibatkan
pergeseran kurva IS akan keseimbangan serempak di pasar barang dan pasar uang ditunjukkan
oleh perpotongan antara kurva IS dan kurva LM. Pada posisi ini tercipta tingkat
bunga keseimbangan dan pendapatan keseimbangan.
DAFTAR PUSTAKA
Nurul Huda dkk, Ekonomi Makro Islam:
Pendekatan Teoritis, Kencana
Rudiger Dornbusch dan Stanley Fischar
diterjemahkan oleh Sahat Simamora,
Ekonomi Makro, PT RINEKA CIPTA
Sadono Sukirmo, Makroekonomi Modern:
Perkembangan Pemikiran Dari Klasik Hingga
keynesian Baru, PT RAJAGRAFINDO PERSADA
Muana Nanga, Makroekonomi: Teori, Masalah dan
Kebijakan, Rajawali pers
[1]
Adiwarman Karim,Ekonomi Makro Islami,Jakarta:Rajawali pers, hal.59
[2]
Adiwarman Karim,Ekonomi Makro Islami, hal. 52
[3]
Adiwarman Karim,Ekonomi Makro Islami, hal. 53
[4]
Adiwarman Karim,Ekonomi Makro Islami,hal. 55
[5]
Muana, Nanga, Makro ekonomi: teori, masalah, dan kebijakan, hal. 171
[6]
Muana, Nanga, Makro ekonomi: teori, masalah, dan kebijakan, hal. 161
[7]
Muana, Nanga, Makro ekonomi: teori, masalah, dan kebijakan, hal. 170
[8]
Nurul Huda, ekonomi makro islam : pendekatan teoretis, Jakarta: Prenada media
group, hal. 131
[9]
Nurul Huda, ekonomi makro islam :
pendekatan teoretis, hal. 135
[10]
Nurul Huda, ekonomi makro islam : pendekatan teoretis, hal. 150
[11]
Nurul Huda, ekonomi makro islam
: pendekatan teoretis, hal. 151
[12]
Nurul Huda, ekonomi makro islam : pendekatan teoretis, hal. 152
[13]
Nurul Huda, ekonomi makro islam : pendekatan teoretis, hal. 152
[14]
Nurul Huda, ekonomi makro islam : pendekatan teoretis, hal. 153
mau lihat gambarnya kok nggak bisa ya kak
BalasHapusHalo, semuanya, tolong, saya dengan cepat ingin menggunakan media ini untuk membagikan kesaksian saya tentang bagaimana Tuhan mengarahkan saya kepada pemberi pinjaman yang benar-benar mengubah hidup saya dari kemiskinan menjadi seorang wanita kaya dan sekarang saya memiliki kehidupan yang sehat tanpa tekanan dan kesulitan keuangan,
BalasHapusSetelah berbulan-bulan mencoba mendapatkan pinjaman di internet dan saya telah ditipu dari 400 juta, saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman dari kreditor online yang sah dalam kredit dan tidak akan menambah rasa sakit saya, jadi saya memutuskan untuk meminta saran kepada teman saya tentang bagaimana cara mendapatkan pinjaman online, kami membicarakannya dan kesimpulannya adalah tentang seorang wanita bernama Mrs. Maria yang adalah CEO Maria Loan. Perusahaan
Saya mengajukan jumlah pinjaman (900 juta) dengan suku bunga rendah 2%, sehingga pinjaman yang disetujui mudah tanpa stres dan semua persiapan dilakukan dengan transfer kredit, karena fakta bahwa itu tidak memerlukan jaminan untuk transfer. pinjaman, saya hanya diberitahu untuk mendapatkan sertifikat perjanjian lisensi mereka untuk mentransfer kredit saya dan dalam waktu kurang dari dua jam uang pinjaman telah disetorkan ke rekening bank saya.
Saya pikir itu lelucon sampai saya menerima telepon dari bank saya bahwa akun saya telah dikreditkan dengan jumlah 900 juta. Saya sangat senang bahwa akhirnya Tuhan menjawab doa saya dengan memesan pemberi pinjaman saya dengan kredit saya yang sebenarnya, yang dapat memberikan hati saya harapan.
Terima kasih banyak kepada Ibu Maria karena telah membuat hidup saya adil, jadi saya menyarankan siapa pun yang tertarik mendapatkan pinjaman untuk menghubungi Ibu Maria dengan baik melalui E-mail (mariaalexander818@gmail.com) ATAU Via Whatsapp (+1 651-243 -8090) untuk informasi lebih lanjut tentang cara mendapatkan pinjaman Anda,
Jadi, terima kasih banyak telah meluangkan waktu Anda untuk membaca tentang kesuksesan saya dan saya berdoa agar Tuhan melakukan kehendak-Nya dalam hidup Anda.
Nama saya adalah kabu layu, Anda dapat menghubungi saya untuk referensi lebih lanjut melalui email saya: (kabulayu18@gmail.com)
Terima kasih semua.