Judul : Menyemai Benih-Benih Ekonomi Syariah di
Tengah Lingkungan Kita
Nama : Ahmad Arief Widodo
NIM : 132411141
Asal
KSEI : Forshei
Asal
Universitas : IAIN Walisongo
Abstract
Ahmad Arief Widodo.2014.Menyemai Benih-Benih Ekonomi Syariah di Tengah Lingkungan Kita.IAIN Walisongo
The growth of Islamic financial institutions
very rapidly in Indonesia is not in barengi with an understanding of Islamic
economics is widely prevalent in the society due to lack of socialization and
education so that the need for changes to foster Islamic economic values in
the middle of our neighborhood.
This paper discusses the strategies of Islamic
economics education in the family environment, the campus environment and in
the wider community to bring more information to the public about the
sharia-based economy in order to avoid imbalances between the growth of Islamic
financial institutions very rapidly with the public's knowledge about the
Islamic economy is still minimal.
1 Pendahuluan
Pada tahun 1997
terjadi krisis ekonomi yang melanda Indonesia, yang membuka mata masyarakat
Indonesia akan adanya kerentanan dan kelemahan fundamental dari sistem ekoknomi
konvensional. Di balik Dampak krisis ekonomi yang melanda Indonesia akibat
dampak negatif bunga (interest), memberi efek positif bagi perkembangan
sistem perbankan syari’ah yang anti riba
atau bunga. Di saat banyak bank lokal kolaps dan ditutup membuat perekonomian indonesia semakin terpuruk. BMI
(Bank Mu’amalat Indonesia) yang menerapkan sistem syari’ah justru berdiri tegak
dan memperoleh keuntungan di tengah krisis yang terjadi.
Seiring perkembangan lembaga keuangan syariah yang
cukup pesat yang di tandai dengan semakin menjamur nya lembaga keuangan yang
berbasis syariah di Indonesia, tidak membuat nilai-nilai dari ekonomi syariah
tertanam kuat di tengah-tengah masyarakat Indonesia.Sehingga perlu ada nya
gerakan untuk pembaruan dan perubahan agar ekonomi syariah dapat bersinergi dan
tumbuh subur di tengah lingkungan masyrakat.
Sistem ekonomi
syariah yang nilai-nilainya berasal dari hukum islam seharusnya dapat dengan
mudah di terima di lingkungan masyarakat Indonesia yang notabene mayoritas
penduduknya adalah muslim.Oleh karena itu di perlukan pendekatan-pendekatan
kepada masyarakat agar ekonomi syariah tertanam dalam diri setiap anggota
masyarakat secara kaffah.
2
Pembahasan
Menyemai Benih-Benih Ekonomi
Syariah di Tengah Lingkungan Kita
Seiring dengan semakin
berkembangnya lembaga keuangan syariah di tengah masyarakat dunia termasuk di
Indonesia, hal ini tidak memberi efek signifikan terhadap pengetahuan
masyarakat umum dan para akademisi di Indonesia tentang ekonomi syariah. Perlu adanya
perubahan dari diri kita sendiri untuk membuka jendala wawasan masyarakat
tentang ekonomi berbasis syariah sesuai dengan kutipan firman Allah dalam surat
Ar-Ra’ad ayat 11 :”……..Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum
sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri……”
Untuk memupuk nilai-nilai ekonomi
syariah di masyarakat, kita bisa memulainya dari dalam rumah., karena keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat sehingga pengaruh antara anggota keluarga
akan memberikan efek yang cukup besar kepada anggota keluarga yang lain. Untuk
memasukan nilai-nilai ekonomi syariah di dalam keluarga dapat melalui perubahan-perubahan
yang bertahap seperti mengajarkan anggota keluarga untuk tidak berlebih-lebihan
dalam berkonsumsi karna Allah tidak
menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan seperti yang tertera dalam surat
Al-Araf ayat 31,Kemudian kita dapat memupuk sifat kedermawanan dalam diri
setiap anggota keluarga yang berlandaskan surat Al- Balad ayat 10-16, lalu kita
dapat memberi contoh kepada anggota keluarga untuk menunaikan zakat jika harta
yang di miliki telah mencapai nisbahnya sesuai dengan firman Allah dalam surat
Al-Baqarah ayat 43 dan membangun etos kerja seorang muslim yang sesuai dengan
surat Al- Jumu’ah ayat 10 di lingkungan keluarga. Melalui perubahan bertahap
seperti itu akan memudahkan kita memasukan nilai-nilai ekonomi syariah di dalam
rumah.
Setelah menghidangkan nilai-nilai
ekonomi syariah di dalam keluarga, kemudian kita mulai menyemai benih-benih
ekonomi syariah di antara sesama akademisi kampus. Kita dapat membuka wawasan
para akedemisi tentang ekonomi syariah melalui obrolan – obrolan ringin tapi
berbobot dan diskusi-diskusi kecil mengenai sistem bagi hasil dalam ekonomi
syariah, akad-akad ekonomi syariah dan lembaga keuangan syariah. Jika beberapa
teman-teman akademisi tertarik akan sistem ekonomi berbasis syariah kita dapat
membentuk diskusi kecil (Small Grup
Discussion) yang rutin untuk membahas ekonomi syariah dan kemudian
membentuk organisasi yang fokus kajiannya adalah ekonomi syariah yang bertujuan
untuk mempelajari ekonomi syariah secara mendalam ,memberi informasi mengenai
ekonomi syariah dan melakukan pelatihan serta seminar ekonomi syariah kepada
para mahasiswa.
Kemudian ketika teman-teman di
lingkungan kampus telah memiliki fondasi ekonomi syariah yang kuat, kita dapat
terjun langsung ke masyarakat untuk melakukan sosialisasi tentang ekonomi
syariah seperti hal-hal yang dilarang dalam bermuamalah, pengenalan lembaga
keuangan syariah ke masyarakat, menginformasikan kepada masyarakat tentang
nilai-nilai positif dalam ekonomi syariah, kemudian melakukan pendidikan kepada
masyarakat tentang akad-akad dalam ekonomi syariah, produk-produk dalam lembaga
keuangan syariah dsb. Serta bekerja sama dengan lembaga keuaungan syariah
unutuk membuat acara seminar ke sekolah dan perusahaan tentang ekonomi syariah dan
terakhir melakukan pelatihan seperti pelatihan wirausaha ala rasulillah saw.
Melalui tiga tahap pendidikan di
lingkungan sekitar kita (keluarga, kalangan akademisi dan masyrakat umum)
seperti di atas. Kita telah menyemai benih-benih ekonomi syariah di lingkungan
kita kemudian kita hanya tinggal menunggu saat nya panen dari benih yang telah
kita semai.
3 Kesimpulan
Untuk memberi pendidikan ekonomi
syariah di tengah lingkungan kita dapat di mulai dari keluarga. Kita harus
membentuk keluarga berbasis ekonomi
syariah terlebih dahulu agar keluarga kita dapat di jadikan contoh oleh
masyarakat sekitar. Kemudian untuk menarik minat teman-teman akademisi akan
ekonomi syariah dengan pendekatan berupa obrolan ringin dan diskusi-diskusi
kecil tentang ekonomi syariah lalu jika ada beberapa akademisi yang tertarik untuk
membahas ekonomi syariah, kita dapat membentuk suatu forum kajian ekonomi
syariah di kampus untuk membuka wawasan seluruh warga kampus tentang ekonomi
syariah, melalui forum kajian ekonomi syariah ini kita dapat terjun ke
masyarakat umum dengan melakukan sosialisasi, pendidikan dan pelatihan ekonomi
syariah.
4
Refference
[1]
Taringan, Azhari Akmal.,Tafsir
Ayat-Ayat Ekonomi,ed.201,Citapustaka Media Perintis(2012)
[2] Karim,Adiwarman
Azwar.,Ini lho,bank syariah !,ed.ix, Hamdalah(2008)
[3] Gaus,Ahmad.,Filantropi
Dalam Masyarakat Islam,ed.12,Elex Media Komputindo(2008)
[4]
Luth,Thohir., Antara
perut & etos kerja dalam perspektif Islam,ed.51,Gema Insani Pers(2001)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar